Rabu, 28 September 2011

Kelalaian Pada Saat Sahur On The Road (SOTR)

Sahur adalah segala sesuatu yang dikonsumsi (makan) pada dini hari (disunahkan menjelang  fajar  sebelum subuh) sebagai penguat puasa di waktu siang hari. Pada saat bulan ramadhan tiba, berbagai cara dapat dilakukan untuk memperbanyak amal ibadah salah satunya dengan kegiatan  membagikan makanan gratis dan makan sahur bersama dijalan bersama anak jalanan yang kurang mampu. Memang niatan seperti itu boleh boleh saja terjadi karena setiap orang bebas melakukan amal baik dengan berbagi antar sesama, apalagi dibulan ramadhan, bukan?





Sahur on the road ini pun sudah mulai menjamur dikalangan anak muda seperti pelajar dan mahasiswa. Bagi sebagian besar dari mereka kegiatan sahur on the road menjadi kegiatan rutin selama bulan ramadhan yang harus dilakukan. walaupun sebagian besar dari mereka tidak tahu artinya untuk apa kegiatan itu dilakukan, karena sebagian besar dari mereka hanya sekedar ikut-ikutan semata. Bahkan tak hanya sekedar ikut-ikutan terkadang sebagian dari mereka membuat onar dijalan sehingga mengganggu pengguna jalan lainya, bahkan sampai membahayakan diri mereka sendiri dan orang lain karena kelalaian mereka dalam mengemudikan kendaraan.
Namun, belakangan kegiatan yang rutin dibulan ramadhan ini dilarang keras oleh pihak yang berwajib, karena banyak sekali tragedi kecelakaan lalu lintas yang menewaskan banyak korban, akibat dari kelalaian pada saat kegiatan dari Sahur on the road ini berlangsung. Mungkin sebagian besar dari kita sudah tau dan masih mengingat kejadian terakhir yang  menewaskan 2 orang siswi dari salah satu SMA dijakarta. Miris rasanya mendengar kejadian tersebut, walaupun saya juga tidak melihat langsung peristiwa tersebut, namun beritanya sudah menyebar kepelosok negeri ini. Saya sendiri mengetahuinya pada saat saya sedang online via twitter. Begitu kagetnya saya bukan main ketika membaca tweet terakhirnya dari almarhuma. Memang kita tidak bisa menyalahkan kejadian tersebut karena pulangnya mereka ke sisi ALLAH SWT merupakan takdir, namun yang disesalkan dan yang harus dikaji lebih dalam adalah pada saat mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi. Seharusnya  pihak yang berwajib lebih sering mengontrol kegiatan tersebut supaya tidak terulang karena hal ini tidak hanya sesekali terjadi.



Selain itu bukan hanya kelalaian yang tidak disengaja penyebabnya, tapi memang ada pihak-pihak yang dengan sengaja menjadikan kesempatan ini sebagai ajang kebut-kebutan liar. Sungguh kecewanya kita terhadap sikap para pihak yang seperti itu. Tentunya kita tidak ingin kegiatan yang seharusnya menjadi kegiatan yang bermanfaat bagi orang lain justru berbalik malah merugikan oang lain,bukan? Ya, tentunya kita semua tidak bisa menyalahkan kegiatan ini karena bukan kegiataannya yang disalahkan justru, yang seharusnya disalahkan adalah sikap dan perilaku dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawablah.
Dalam masalah ini, tentunya peran orang tua sangat diperlukan dalam pembinaan langkah sikap sehingga anak tidak sembarangan menggunakan kesempatan yang diberikan oleh orang tuanya dipergunakan untuk hal yang buruk.Oleh karena itu, kita sebagai individu harus lebih mengerti sikap apa yang harus diambil dan  memperhitungkan baik buruknya dari sikap yang kita ambil merugikan orang lain atau tidak. Tentunya hal buruk yang menimpa 2 siswa tersebut tidak ingin terjadi pada kita bukan? Oleh sebab itu, ambilah hikmah dari kejadian yang sudah terjadi. Jadilah warga negara yang taat dengan peraturan agar kelalaian tidak terjadi.


Sumber : 

Pengaplikasian dari pengalaman diri sendiri dan dibantu oleh www.google.com (mencari gambar)



0 komentar:

Posting Komentar