Sabtu, 24 September 2011

Strategi Dalam Menghadapi Kenaikan Harga Sembako Saat Lebaran Tiba

Kenaikan harga sembako saat lebaran tiba merupakan hal yang tidak asing lagi bagi kita. Bahkan sebagian besar masyarakat menilai kenaikan harga sembako pada saat lebaran tiba sudah menjadai tradisi yang mau tidak mau haru diterima. Kebutuhan yang sangat mendesak menyebabkan permintaan pasar menjadi meningkat. Walaupun harga barang melambung tinggi namun itu tidak membuat minat masyarakat menurun untuk membeli barang kebutuhan tersebut. Justru sebaliknya menjelang lebaran tiba tingkat konsumsi masyarakat untuk berbelanja  menjadi naik 2 kali lipat dari biasanya.



Namun ada beberapa upaya untuk menanggulanginya agar siap menghadapi kenaikan harga sembako saat lebaran tiba, baik dari segi pemerintah atapun segi masyarakat.



Pemerintah terus berupaya melakukan langkah untuk menekan harga-harga kebutuhan pokok saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri. Namun tetap saja program-program ataupun upaya-upaya yang dilakukan pemerintah belum menunjukkan hasil yang maksimal. Tradisi kenaikan harga sembako saat menjelang Idul Fitri selalu saja terjadi.


Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Achmad Suryana menjelaskan mengenai upaya apa saja yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi kenaikan harga sembako saat menjelang Idul Fitri diantaranya :

1. Meminta para pengusaha swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan instansi terkait 
    menyelenggarakan pasar murah sehingga harga-harga kebutuhan pokok bisa terjangkau 
    konsumen, terutama masyarakat kurang mampu atau masyarakat miskin. Misalnya pasar 
    murah daging sapi, daging ayam, telur, gula, minyak goreng, dan berbagai kebutuhan  
    lainnya. Guna menahan laju kenaikan harga saat menjelang hari raya nanti.
2. Adanya program Operasi Pasar (OP), sehingga pemerintah daerah dapat melakukan 
    operasi pasar terutama operasi pasar untuk beras jika harga beras melonjak tinggi dan 
    sangat memberatkan konsumen. Ini dilakukan dalam rangka  menangani pengendalian 
    harga pangan pada Bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri.


3. Mengimpor berbagai kebutuhan pokok dari negara lain.
4. Memperbaiki sarana dan prasarana transportasi agar sistem produksi dan sistem 
    distribusi pangan tidak terganggu sehingga pasokan akan kebutuhan pokok 
    tidak mengalami 
    pengurangan.
5. Pembagian jatah beras miskin yang lebih awal, ini bertujuan untuk mengurangi beban      
    penduduk miskin untuk membeli beras saat menjelang hari raya.
6. Melakukan pengawasan yang intensif terhadap pergerakan harga-harga barang saat 
    menjelang Hari Raya Idul Fitri. 



Sedangkan Menurut Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa menjelaskan, keempat strategi itu sudah diputuskan dalam rapat koordinasi lintas kementerian :   
1. Pangan harus tersedia di seluruh tempat, karena menurut dia, pangan adalah hal 
    terpenting selama puasa dan Lebaran. Kebutuhan pokok itu harus bisa diakses
    masyarakat di seluruh daerah dalam kondisi apa pun.  
2. Pemerintah harus menjamin distribusi bahan pangan dan kebutuhan pokok lainnya. Oleh 
    karena itu, sarana dan prasarana perhubungan harus dalam kondisi baik.
3. Stabilisasi harga. Meski berusaha menjaga stabilitas harga, pemerintah tetap bisa 
    memaklumi jika ada kenaikan harga selama puasa dan Lebaran asalkan masih dalam
    batas yang wajar. "Bila terjadi peningkatan (harga, red), kita intervensi dengan operasi 
    pasar secara besar-besaran," kata Hatta menambahkan.
4. Strategi keempat adalah jaminan ketersediaan energi, terutama listrik dan bahan bakar 
    minyak. Menurut Hatta, ketersediaan energi juga perlu ditopang dengan sistem distribusi 
    yang baik, sehingga bisa mencapai seluruh wilayah Indonesia
 

Adapun dari segi masyarakatnya sendiri pun :
*  Masyarakat harus bisa mengantisipasinya dengan membeli barang kebutuhan khususnya  
   sembako jauh-jauh hari sebelum lebaran tiba, sehingga harga tidak terlalu melambung
   bagi mereka.


Semoga dengan adanya kerjasama yang solid antar masyarakat dan pemerintah kenaikan harga sembako menjelang lebaran tiba bisa lebih terkontrol ditahun yang akan datang, sehingga masyarakat dari kalangan bawah pun masih bisa ikut merasakan sembako dengan harga yang sesuai dengan penghasilan mereka.



sumber :
Pengaplikasian dari pengalaman diri sendiri dan dibantu dari sumber lain, antara lain:


0 komentar:

Posting Komentar