Kamis, 25 Oktober 2012

Olahan Sampah Bisa Menjadi Ladang Usaha


Siapa yang tidak tahu sampah? 


Limbah yang satu ini , tentunya cukup memusingkan kita semua bukan? Karena banyak dampak negative yang dihasilkan dari limbah pabrik ini, namun  tanpa disadari pula dalam barang kotor tersebut tersimpan nilai dan peluang bisnis. Sehingga ada mata rantai bisnis akan tercipta apabila sampah dikelola dengan pendekatan-pendekatan ekonomi. Bukan dari uang yang dihasilkan dari sampah tersebut tapi tentunya ada suatu kebanggan tersendiri untuk kita apabila kita bisa mengolahnya dengan baik, Diantaranya juga terdapat aspek terbukanya lapangan kerja dari pengumpulan sampah, pengolahan pemanfaatan serta pemasaran hasil olahan sampah tersebut. Tentunya hal itu akan menjadikan sumber insipirasi yang baru untuk yang lain, bukan? Ya, tentu saja rasa senang akan timbul dengan sendirinya bukan apabila suatu hal yang anggap kecil bisa menjadi besar buat orang lain. 
Sampah tidak hanya bisa dibuat menjadi kompos atau pupuk padat. Sampah juga bisa dibuat sebagai pupuk cair. Pupuk cair mempunyai banyak manfaat. Selain untuk pupuk, pupuk cair juga bisa menjadi aktivator untuk membuat kompos. Menurut Subagiyo, warga Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang telah mempraktikkan membuat pupuk cair, pupuk cair juga bisa disiramkan ke lubang WC agar limbah tinja di dalam septik tank menjadi padat. “Dua liter pupuk cair bisa menghemat penyedotan tinja. Jika biasanya setahun sekali tinja harus disedot, bisa menjadi dua tahun sekali,” kata Subagiyo. Berikut cara membuat pupuk cair yang telah dipraktikkan oleh  Subagiyo :


1. Cincang sampah hijau seperti sisa sayuran, sayuran basi, dan sebagainya.
2. Siapkan tong plastik atau tong bekas wadah cat tembok ukuran 25
    kilogram (kg), lengkap dengan tutupnya. Siapkan juga kantong plastik
    ukuran 60 cm x 90 cm dan beri beberapa lubang sebesar 1 cm. Lubang
    ini untuk memperlancar sirkulasi air dalam tong.
3. Siapkan 1/4 kg gula merah yang sudah dilarutkan.
4. Siapkan 1/2 liter bahan EM4 untuk mempermudah proses pelarutan.
5. Siapkan 1/2 liter air bekas cucian beras.
6. Siapkan 10 liter air tanah. Untuk hasil maksimal jangan gunakan air hujan
    atau air PAM.
7. Campur air bekas cucian beras, EM4, dan air gula ke dalam tong plastik.
    Sementara itu cincangan sampah hijau dimasukkan ke dalam kantong
    plastik yang sudah dilubangi. Setelah itu, masukkan kantong plastik ini ke
    dalam tong plastik dan tambahkan air tanah.
8. Ikat kantong plastik berisi sampah hijau itu dan tutup pula tong plastik itu
    dengan rapat selama tiga minggu (21 hari).
9. Setelah tiga minggu, sampah dalam tong itu tidak berbau dan kelihatan
    menyusut. Angkat sampah itu hingga air tiris. Sampah dari dalam plastik
    menjadi pupuk padat, sedangkan air dalam tong menjadi pupuk cair.

Tentunya cara tersebut dapat kita dijadikan contoh sebagai acuan untuk bisnis kecil-kecilan sekaligus membuat sampah menjadi lebih bermanfaat.




Sumber :

0 komentar:

Posting Komentar