Minggu, 28 Oktober 2012

Kenapa Mengkonsumsi Telur Setengah Matang dilarang ?



Roti bakar dengan telur setengah matang adalah sarapan yang populer di Singapura, tetapi bagi lansia Singapura dan orang yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah, mungkin lebih baik untuk tidak memakan telur yang kurang matang. Sebabnya? Anda berisiko keracunan makanan yang disebabkan bakteri Salmonella. Menurut Weekly Infectious Disease Bulletin dari Kementerian Kesehatan, Salmonella adalah penyebab utama keracunan makanan di Singapura dengan 1.480 kasus yang dilaporkan pada 2010 dan 1.383 kasus pada 2011. Keracunan bakteri bisa sangat berbahaya. Keracunan makanan yang disebabkan oleh Salmonella atau bakteri lain yang dikenal dengan nama Listeria bisa menjadi masalah serius bagi lansia karena bakteri bisa menyebar ke organ lainnya," ujar Dr Limin Wijaya, konsultan Department of Infectious Diseases, Singapore General Hospital."Kekebalan tubuh lansia yang lebih lemah membuat mereka rentan mengidap infeksi bakteri serius dan komplikasi." ujar Dr Wijaya menambahkan.




Penyebab keracunan makanan oleh Salmonella



Sebagian besar keracunan makanan disebabkan kesalahan dalam mengolah makanan. Salmonella bisa menyebar ke makanan akibat terkontaminasi kotoran binatang atau manusia. Daging, susu, telur dan unggas adalah tempat berkembang yang umum bagi bakteri Salmonella. Bakteri tersebut bisa menyebar ke makanan lain secara tidak langsung melalui kontak dengan makanan mentah, peralatan dapur atau perabot. Buah-buahan dan sayur-mayur yang terkontaminasi dengan kotoran manusia di tanah maupun air juga dapat menyebabkan keracunan makanan Salmonella.Orang yang mengolah makanan yang tidak mencuci tangan secara benar setelah pergi ke toilet kemungkinan akan menyebabkan makan terkontaminasi oleh Salmonella.
Telur merupakan sumber Salmonella, bakteri patogen yang berasal dari kotoran ayam. Salmonella yang berbahaya contohnya S. typhimurium penyebab tifus. Salmonellayang terdapat di kulit telur (terutama telur dengan kulit yang kotor) bisa masuk ke dalam telur melalui pori-pori kulit pada kondisi kulit telur retak, pecah atau lembab. Selain yang terdapat dikulit dan masuk melalui pori-pori kulit, juga ada Salmonella yang bisa terdapat pada isi telur yang kulitnya bersih dan terlihat normal (tidak retak/pecah). Salmonella enteritidis menginfeksi ovarium induk ayam yang terlihat sehat dan mengkontaminasi telur sebelum kulit terbentuk. Oleh karenanya, hindari mengkonsumsi telur mentah atau telur setengah matang utk meminimalkan resiko keracunan pangan.
Selain resiko kontaminasi mikroba, konsumsi telur mentah atau 1/2 matang juga tidak dianjurkan dari aspek gizi karena putih telur mengandung beberapa komponen antinutrisi seperti lisozim dan avidin (mengikat biotin) dan ovoinhibitor (menghambat aktivitas enzim tripsin dan kimotripsin yang berfungsi dalam proses pencernaan protein).
Salmonella bisa menyebabkan infeksi. Infeksi Salmonella pada orang sehat, Salmonella enteritidis hanya mengakibatkan sakit perut (diare) ringan. Tetapi, rekannya Salmonella thyphimurium yang juga kontaminan utama pada kulit telur dapat menyebabkan masalah lebih besar karena dia patogen penyebab penyakit tifus. Orang tua, anak-anak, orang sakit dan orang dengan sistim kekebalan tubuh yang rendah (penderita kanker, HIV/AIDS) biasanya lebih rentan terhadap serangan patogen. Industri pangan berskala besar, biasanya menggunakan telur cair yang telah dipasteurisasi utk membuat produk yang mengandung telur mentah, seperti tiramisu. Nah, kalau dibuat di skala rumahan penggunaan bahan baku telur utuh (dengan kulit, tanpa perlakuan pasteurisasi) tanpa proses pemanasan lebih lanjut sebaiknya dihindari.


Gejala keracunan makanan akibat bakteri Salmonella :
1. Mual dan diare
2. Mencret
3. Muntah-muntah
4. Demam Tinggi
5. Kram Perut
6. Dehidrasi (mulut kering, urine berkurang)

9 tips mencegah keracunan makanan oleh bakteri  :
1. Masukkan makanan sisa ke dalam lemari pendingin. Panaskan sampai beruap sebelum dimakan.
2. Panaskan daging siap makan, daging kaleng dan hotdog sampai beruap.
3. Masak daging sampai matang
4. Hindari makanan mentah, seperti telur mentah atau setengah matang
5. Cuci tangan dengan sabun dan air setelah ke toilet dan menyiapkan makanan.
6. Jangan minum susu yang tidak dipasteurisasi
7. Cuci sayur mentah dan buah dengan bersih
8. Pisahkan pisau untuk daging dan sayur

 

0 komentar:

Posting Komentar