Senin, 31 Desember 2012

Hanya Harap



Di Jakarta
Langitmu yang biru masih kaku
Membeku
Diam menghentikan setiap mantra harapan

Kita pernah tertinggal di suatu sudut
Cinta kita yang sejenak
Saat hujan semakin ranum

Kamu adalah pria berpayung diderasnya hujan
Disaat waktu tersenyum diam-diam

Di lazuari yang biru
Rindu ini tak lagi bersayap
Hanya harap
Yang hadir dalam senyap

Di Jakarta
Saat pengembara bergerak ke selatan
Wajahmu semakin tenggelam

Kini hanya ada kita
Yang terekam dalam kenangan
Bersama waktu , derai hujan , lampu tamab sepia , dingin malam dan jalan lurus
Dan hari semakin tak pasti , tak menentu


0 komentar:

Posting Komentar