Sabtu, 17 Mei 2014

Black Box Testing vs White Box Testing




 Apa perbedaan antara Black Box Testing vs White Box Testing ?

Black Box
Black Box adalah metode pengujian perangkat lunak yang dilakukan dengan hanya menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan. Dengan kata lain, black box merupakan user testing, biasanya pengujian perangkat lunak dengan metode black box melibatkan client atau pelanggan yang memesan perangkat lunak tersebut, dari sini dapat diketahui keinginan client terhadap perangkat lunak tersebut, misal client ingin tampilannya diubah atau proses penjalanan perangkat lunak tersebut agar lebih dimengerti.
Pengujian pada Black Box berusaha menemukan kesalahan seperti:
·         Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
·         Kesalahan interface
·         Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
·         Kesalahan perfomance atau kinerja
·         Inisialisasi dan kesalahan terminasi

Adapun bagan Black-Box testing adalah sebagai berikut :


White Box
White Box Testing merupakan cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses bisnis yang dilakukan, maka baris-baris program, variabel, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu persatu dan diperbaiki, kemudian di-compile ulang. Dengan menggunakan white box akan didapatkan kasus uji yang :
·         Menguji semua keputusan logikal
·         Menguji seluruh Loop yang sesuai dengan batasannya
·         Menguji seluruh struktur data internal yang menjamin validitas

Kelebihan White Box Testing :
1.  Kesalahan Logika, Digunakan pada sintaks ‘if’ dan pengulangan. Dimana White Box Testing akan mendeteksi kondisi-kondisi yang tidak sesuai dan mendeteksi kapan proses pengulangan akan berhenti.
2. Ketidaksesuaian Asumsi, Menampilkan asumsi yang tidak sesuai dengan  kenyataan, untuk di analisa dan diperbaiki.
3.   Kesalahan Ketik, Mendeteksi bahasa pemrograman yang bersifat case sensitive.

Kelemahan White Box Testing : 
Untuk perangkat lunak yang tergolong besar, White Box Testing dianggap sebagai strategi yang tergolong boros, karena akan melibatkan sumber daya yang besar untuk melakukannya.

Adapun bagan White-Box testing adalah sebagai berikut :
 



Sumber :

0 komentar:

Posting Komentar