AGAMA DAN MASYARAKAT
Menurut lembaga sosial, agama merupakan bentuk perilaku manusia yang
terlembaga.Dalam masyarakat ada tiga aspek penting yaitu : Kebudayaan,
system social dan kepribadian.Teori fungsional dalam melihat kebudayaan
adalah wujud suatu kompleks dari ide – ide, gagasan, nilai – nilai, norma –
norma dan peraturan. Fungsi kepribadian dalam ini merupakan suatu
dorongan kebutuhan yang kompleks dan kecendrungan bertindak.
Aksioma teori fungsional agama adalah segala sesuatu yang tidak berfungsi
akan lenyap dengan sendirinya. Masyarakat industri bercirikan dinamika dan
semakin berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan.
Adapun fungsi agama dalam kehidupan, mencakup beberapa hal yaitu :
Adapun fungsi agama dalam kehidupan, mencakup beberapa hal yaitu :
Dari segi pragmatisme
seseorang itu menganut sesuatu agama adalah disebabkan oleh fungsinya. Bagi kebanyakan orang, agama itu berfungsi untuk menjaga kebahagiaan hidup. Tetapi
dari segi sains sosial, fungsi agama mempunyai dimensi yang lain seperti apa yang
diuraikan di bawah:
- Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia.
Agama dikatakan memberi pandangan dunia kepada manusia karena ia
senantiasa memberi penerangan mengenai dunia(sebagai satu keseluruhan),
dan juga kedudukan manusia di dalam dunia. Penerangan bagi pekara ini
sebenarnya sukar dicapai melalui indera manusia, melainkan sedikit penerangan
daripada falsafah. Contohnya, agama Islam menerangkan kepada umatnya bahwa
dunia adalah ciptaan Allah SWTdan setiap manusia harus menaati Allah SWT.
senantiasa memberi penerangan mengenai dunia(sebagai satu keseluruhan),
dan juga kedudukan manusia di dalam dunia. Penerangan bagi pekara ini
sebenarnya sukar dicapai melalui indera manusia, melainkan sedikit penerangan
daripada falsafah. Contohnya, agama Islam menerangkan kepada umatnya bahwa
dunia adalah ciptaan Allah SWTdan setiap manusia harus menaati Allah SWT.
- Menjawab berbagai persoalan yang tidak mampu dijawab oleh manusia.
Sesetangah soalan yang sentiasa ditanya oleh manusia merupakan soalan yang
tidak terjawab oleh akal manusia sendiri. Contohnya soalan kehidupan selepas
mati, matlamat menarik dan untuk menjawabnya adalah perlu. Maka, agama
itulah berfungsi untuk menjawab soalan-soalan ini.
tidak terjawab oleh akal manusia sendiri. Contohnya soalan kehidupan selepas
mati, matlamat menarik dan untuk menjawabnya adalah perlu. Maka, agama
itulah berfungsi untuk menjawab soalan-soalan ini.
- Memberi rasa kekitaan kepada sesuatu kelompok manusia.
Agama merupakan satu faktor dalam pembentukkan kelompok manusia. Ini adalah
karena sistem agama menimbulkan keseragaman bukan sahaja kepercayaan yang
sama, malah tingkah laku, pandangan dunia dan nilai yang sama.
– Memainkan fungsi kawanan sosial.
Kebanyakan agama di dunia adalah menyaran kepada kebaikan. Dalam ajaran
agama sendiri sebenarnya telah menggariskan kod etika yang wajib dilakukan
oleh penganutnya. Maka ini dikatakan agama memainkan fungsi kawanan sosial
oleh penganutnya. Maka ini dikatakan agama memainkan fungsi kawanan sosial
Fungsi Sosial Agama
Secara sosiologis, pengaruh agama bisa dilihat dari dua sisi, yaitu pengaruh
yang bersifat positif atau pengaruh yang menyatukan (integrative factor) dan
pengaruhyang bersifat negatif atau pengaruh yang bersifat destruktif dan
memecah-belah (desintegrative factor). Pembahasan tentang fungsi agama
disini akan dibatasi pada dua hal yaitu agama sebagai faktor integratif dan
sekaligus disintegratif bagi masyarakat.
yang bersifat positif atau pengaruh yang menyatukan (integrative factor) dan
pengaruhyang bersifat negatif atau pengaruh yang bersifat destruktif dan
memecah-belah (desintegrative factor). Pembahasan tentang fungsi agama
disini akan dibatasi pada dua hal yaitu agama sebagai faktor integratif dan
sekaligus disintegratif bagi masyarakat.
Fungsi Integratif Agama
Peranan sosial agama sebagai faktor integratif bagi masyarakat berarti peran
agama dalam menciptakan suatu ikatan bersama, baik diantara anggota-anggota
beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang membantu mempersatukan mereka. Hal ini dikarenakan nilai-nilai yang mendasari sistem-sistem kewajiban sosial didukung bersama oleh kelompok-kelompok keagamaan
sehingga agama menjamin adanya konsensus dalam masyarakat.
sehingga agama menjamin adanya konsensus dalam masyarakat.
Fungsi Disintegratif Agama.
Meskipun agama memiliki peranan sebagai kekuatan yang mempersatukan,
mengikat,dan memelihara eksistensi suatu masyarakat, pada saat yang sama
agama juga dapat memainkan peranan sebagai kekuatan yang mencerai-beraikan, memecah-belah bahkan menghancurkan eksistensi suatu masyarakat. Hal ini
merupakan konsekuensi dari begitu kuatnya agama dalam mengikat kelompok
pemeluknya sendiri sehingga seringkali mengabaikan bahkan menyalahkan eksistensi pemeluk agama lain.
mengikat,dan memelihara eksistensi suatu masyarakat, pada saat yang sama
agama juga dapat memainkan peranan sebagai kekuatan yang mencerai-beraikan, memecah-belah bahkan menghancurkan eksistensi suatu masyarakat. Hal ini
merupakan konsekuensi dari begitu kuatnya agama dalam mengikat kelompok
pemeluknya sendiri sehingga seringkali mengabaikan bahkan menyalahkan eksistensi pemeluk agama lain.
Tujuan Agama
Salah satu tujuan agama adalah membentuk jiwa nya ber-budipekerti dengan
adab yang sempurna baik dengan tuhan-nya maupun lingkungan masyarakat.
semua agama sudah sangat sempurna dikarnakan dapat menuntun umat-nya
bersikap dengan baik dan benar serta dibenarkan. keburukan cara bersikap dan
penyampaian sipemeluk agama dikarnakan ketidakpahaman tujuan daripada
agama-nya. memburukan serta membandingkan agama satu dengan yang lain adalah cerminan kebodohan sipemeluk agama.
semua agama sudah sangat sempurna dikarnakan dapat menuntun umat-nya
bersikap dengan baik dan benar serta dibenarkan. keburukan cara bersikap dan
penyampaian sipemeluk agama dikarnakan ketidakpahaman tujuan daripada
agama-nya. memburukan serta membandingkan agama satu dengan yang lain adalah cerminan kebodohan sipemeluk agama.
sumber :
http://abdain.wordpress.com/2010/04/11/fungsi-agama-bagi-kehidupanB. PELEMBAGAAN AGAMA
Pelembagaan agama adalah apa dan mengapa agama ada, unsur-unsur dan
bentuk serta fungsi struktur agama. Dimensi ini mengidentifikasikan pengaruh-
pengaruh kepercayaan di dalam kehidupan sehari-hari. Upacara-upacara yang
bernuansa agama suku bukannya semakin berkurang tetapi kelihatannya semakin
marak di mana-mana terutama di sejumlah desa-desa. Misalnya saja, demi
pariwisata yang mendatangkan banyak uang bagi para pelaku pariwisata, maka
upacara-upacara adat yang notabene adalah upacara agama suku mulai dihidupkan
di daerah-daerah. Upacara-upacara agama suku yang selama ini ditekan dan dimarjinalisasikan tumbuh sangat subur. Anehnya sebab bukan hanya orang yang
masih tinggal di kampung yang menyambut angin segar itu dengan antusias tetapi
ternyata orang yang lama tinggal di kotapun menyambutnya dengan semangat
membara. Misalnya pemilihan hari-hari tertentu yang diklaim sebagai hari baik
untuk melaksanakan suatu upacara. Hal ini semakin menarik sebab mereka itu
pada umumnya merupakan pemeluk yang “ fanatik” dari salah satu agama monoteis
bahkan pejabat atau pimpinan agama. Jadi pada jaman sekarang pun masih banyak
sekali hal yang menghubungkanagama dengan kepercayaan-kepercayaan seperti
itu sehingga bisa menimbulkan konflik bagi masyarakat itu sendiri.
bentuk serta fungsi struktur agama. Dimensi ini mengidentifikasikan pengaruh-
pengaruh kepercayaan di dalam kehidupan sehari-hari.
bernuansa agama suku bukannya semakin berkurang tetapi kelihatannya semakin
marak di mana-mana terutama di sejumlah desa-desa. Misalnya saja, demi
pariwisata yang mendatangkan banyak uang bagi para pelaku pariwisata, maka
upacara-upacara adat yang notabene adalah upacara agama suku mulai dihidupkan
di daerah-daerah. Upacara-upacara agama suku yang selama ini ditekan dan dimarjinalisasikan tumbuh sangat subur. Anehnya sebab bukan hanya orang yang
masih tinggal di kampung yang menyambut angin segar itu dengan antusias tetapi
ternyata orang yang lama tinggal di kotapun menyambutnya dengan semangat
membara. Misalnya pemilihan hari-hari tertentu yang diklaim sebagai hari baik
untuk melaksanakan suatu upacara. Hal ini semakin menarik sebab mereka itu
pada umumnya merupakan pemeluk yang “ fanatik” dari salah satu agama monoteis
bahkan pejabat atau pimpinan agama. Jadi pada jaman sekarang pun masih banyak
sekali hal yang menghubungkanagama dengan kepercayaan-kepercayaan seperti
itu sehingga bisa menimbulkan konflik bagi masyarakat itu sendiri.
1 komentar:
wao.... matap ya... senang membacanya tuk menambah pengetahuan.. sukses selalu ya
Posting Komentar