Pemasangan bracket pada gigi atau yang lebih dikenal dengan kawat gigi alias behel adalah sebuah cara yang saat ini lazim dipakai untuk memperbaiki susunan gigi yang tidak rapih. Tapi tidak banyak orang yang tahu apalagi sadar bahwa penggunaan kawat gigi tidak hanya berhubungan dengan estetika, namun penggunaan kawat gigi juga dimaksudkan untuk memperbaiki posisi gigi dalam fungsi pengunyahan makanan, memperbaiki penampilan wajah dan juga memperbaiki masalah lingual (seperti kesulitan dalam pengucapan huruf ‘s’) karena gigi depan bagian atas tidak mengatup sempurna dengan bagian bawah (bahasa kerennya: open bite). Penggunaan kawat gigi juga berhubungan dengan kesehatan; di mana gigi yang berjejal akan menyulitkan pembersihan plak dan sisa makanan, sehingga meningkatkan resiko terjadinya gigi berlubang dan peradangan gusi.
Maraknya tren penggunaan kawat gigi dan ditambah oleh ketidaktahuan masyarakat awam membuat banyak orang ‘berani’ mempertaruhkan aset tubuh yang tak tergantikan itu dengan mempercayakan pemasangan behel pada sembarang orang. Padahal kita harus ingat bahwa gigi orang dewasa yang telah tanggal atau rusak tidak akan tergantikan oleh gigi baru.
Tren pemakaian behel yang dikaitkan juga dengan gaya hidup dan fashion membuat banyak orang nekat memakainya, walaupun sebenarnya tidak memerlukan. Lebih gawat lagi, sebagian di antara mereka malah nekat memasang di tempat yang asal murah yang penting gaya. Seharusnya, kita menyadari sejak dini jika tidak mau menyesal di kemudian hari untuk tidak mencoba memasang behel sembarangan.
Selain itu, masyarakat jangan mudah tergiur memasang kawat gigi dengan harga murah. Karena menurut Ketua Ikatan Orthodontis Indonesia (Ikorti) praktik pasang kawat gigi ilegal dapat membahayakan pasien. Karena bila bukan ahlinya justru dapat menyebabkan kerusakan syaraf dan sendi rahang.
Oleh karena itu, tentunya kita semua tidak ingin terjebak dalam pemasangan kawat gigi yang illegal bukan? Tentunya kita semua tidak usah takut karena kita bisa menghindarinya dengan mengikuti tips atau tata cara yang benar untuk langkah awal memasang behel, antara lain :
1. Konsultasi ke Dokter Gigi
Hal yang simple banget, tapi ini lah sebenernya awal dari semuanya dimulai. Kalau kalian memiliki keluhan seputar gigi, tentunya segera konsultasikan ke dokter gigi. Lebih bagus lagi yang spesialis sesuai dengan keluhan yang diderita yaitu dokter gigi spesialis Orthodenti (Sp.Ort).
Keluhan berdasarkan pada 2 hal (imho) yang pertama keluhan fisik - keluhan terjadi dan mempengaruhi 'operasional' gigi dan mulut, misal: gigi berlubang, gigi goyang, rahang berderak, dll; sedangkan yang kedua adalah keluhan estetika - keluhan terjadi cenderung karena tampilan luar sahaja, gk terlalu mempengaruhi 'operasional' gigi dan mulut, in some special case, keluhan ini lama kelamaan akan menjalar menjadi keluhan fisik, misal: gigi depan terlalu maju (gigi nongol), gigi terlihat gigi terlihat tidak simetris, dll.
2. Pembuatan Rekam Medis
Tindakan ini sebenarnya dilakukan bersamaan dengan langkah (1). Rekam medis berupa: identitas pasien, riwayat kesehatan, riwayat keluarga, kebiasaan buruk, keluhan, dll. pada beberapa dokter biasanya keluhan tersebut akan segera dberi tindakan, seperti pembersihan karang gigi penambalan gigi berlubang, dll. naaah, pada saat rekam medis ini akan terlihat benarkah kita memerlukan tindakan penggunaan pesawat orthodenti (behel/brakcet).
Jika pasien setuju, maka langkah selanjutnya adalah melakukan poto rontgen (panoramik) dan poto fisik gigi dan mulut (agar terlihat perbedaan sebelum dan sesudah perawatan), pencetakan bentuk gigi (model kerja), dan yang berkaitan lainnya yaitu proses pembuatan pesawat orthodenti, dari langkah ini, terlihat kalau ini memang tidak bisa dilakukan hanya pada 1x kunjungan, karena kita juga perlu memberi waktu pada drg untuk mengukur, menganalisis, dan menentukan proses perawatan kita nantinya.
Jika pasien setuju, maka langkah selanjutnya adalah melakukan poto rontgen (panoramik) dan poto fisik gigi dan mulut (agar terlihat perbedaan sebelum dan sesudah perawatan), pencetakan bentuk gigi (model kerja), dan yang berkaitan lainnya yaitu proses pembuatan pesawat orthodenti, dari langkah ini, terlihat kalau ini memang tidak bisa dilakukan hanya pada 1x kunjungan, karena kita juga perlu memberi waktu pada drg untuk mengukur, menganalisis, dan menentukan proses perawatan kita nantinya.
3. Pemasangan Pesawat Orthodenti
Pemasangan pesawat Orthodenti atau biasa disebut behel atau braces atau bracket bisa dilakukan paling lambat setelah 1 bulan sejak pertama kali konsultasi. Namun pada beberapa dokter mungkin bisalebih cepat.
Setelah pemasangan, mulut membutuhkan adaptasi. Beberapa keluhan yang timbul antara lain: sariawan, bibir terluka, makan kurang nyaman dan bibir terasa lebih maju dari sebelumnya hahaha. oh iya, pada saat beberapa jam setelah pemasangan sih masih nyaman ya gusinya, tapi tunggulah setelah 5 jam, efek nyeri itu terjadi pada gigi yang 'posisi'nya harus dibetulkan. Tapi jangan takut, tunggulah 24 jam kemudian, rasa nyeri itu akan berkurang dan lama kelamaan akan hilang. Itu tandanya gigi dan gusi kita sudah mulai beradaptasi. Oh iya, pada saat nyeri sedang berlangsung, disarankan jangan makan yang keras dulu yaa hehehe, sebaiknya makan dan minum yang lembut dan hangat.
Jangan lupa untuk belajar gimana cara sikat gigi dan memakai sikat gigi yang benar ya sama dokternya. Karena pada saat perawatan menggunakan pesawat ortho, pasien lebih susah untuk menjaga kebersihan gigi dan mulutnya. kalau terjadi peradangan atau karies (karang gigi) nanti itu akan memperlambat kerja pesawat ortho. Jadi, belajar cara membersihkan gigi dan mulutnya (biasakan untuk kumur-kumur setelah makan).
4. Kontrol rutin ke dokter gigi
Kontrol rutin biasanya dijadwalkan setiap 2 minggu, 3 minggu, atau tergantung jenis braces yang digunakan (untuk jenis tertentu, kontrol bisa dilakukan setiap 3 bulan). Kalau ingin hasilnya cepat keliatan dan pemakaiannya tidak lama, harus rajin control.
Apa sih yang dilakukan saat kontrol rutin? dokter gigi akan melihat perkembangan pergerakan gigi, melihat kesehatan mulut-gigi pasien dan melakukan tindakan yang diperlukan (antara lain: membersihkan karies/karang gigi, dll), serta mengaktifasi bracketnya dan mengganti karet (untuk pesawat yg konvensional menggunakan karet). selain itu jg jika terjadi keluhan, dokter akan menangani keluhan tersebut, misalnya sariawan, atau pipi bagian dalam yg luka . Proses untuk kontrol biasanya makan waktu 15-30 menit, kecuali kalau ada bracket yang copot, atau perawatan lainnya.
Apa sih yang dilakukan saat kontrol rutin? dokter gigi akan melihat perkembangan pergerakan gigi, melihat kesehatan mulut-gigi pasien dan melakukan tindakan yang diperlukan (antara lain: membersihkan karies/karang gigi, dll), serta mengaktifasi bracketnya dan mengganti karet (untuk pesawat yg konvensional menggunakan karet). selain itu jg jika terjadi keluhan, dokter akan menangani keluhan tersebut, misalnya sariawan, atau pipi bagian dalam yg luka . Proses untuk kontrol biasanya makan waktu 15-30 menit, kecuali kalau ada bracket yang copot, atau perawatan lainnya.
5. Jangan tergiur dengan biaya murah, kemudahan dan insentif-insentif lainnya
Hati-hati dengan dokter gigi yang menerima pembayaran cicilan atau insentif2 lainnya untuk perawatan behel, hal ini dikarenakan kemungkinan dokter gigi tersebut hanya ingin menarik pasien sebanyak mungkin dan masih meraba-raba mengenai perawatan behel. Dokter gigi spesialis orto pada umumnya tidak menerima pembayaran dengan cicilan kecuali yang bekerja sama dengan pihak bank, atau cicilan kartu kredit.
Sumber :
4 komentar:
maaf ganggu wati, km dulu pasang behel dmn? brp biayanya? makasih infonya y...^_^
pipit maksudnya.. maaf..he
boleh tau referensi dokter gigi untuk pasang behel?
saya hampir saja tertipu nih :(
info tentang behel dan kawat gigi yang bermanfaat
Posting Komentar