Siapa yang tidak tahu sampah?
Limbah
yang satu ini , tentunya cukup memusingkan kita semua bukan? Karena banyak
dampak negative yang dihasilkan dari limbah pabrik ini, namun tanpa disadari pula dalam barang kotor tersebut
tersimpan nilai dan peluang bisnis. Sehingga ada mata rantai bisnis akan
tercipta apabila sampah dikelola dengan pendekatan-pendekatan ekonomi. Bukan
dari uang yang dihasilkan dari sampah tersebut tapi tentunya ada suatu
kebanggan tersendiri untuk kita apabila kita bisa mengolahnya dengan baik, Diantaranya
juga terdapat aspek terbukanya lapangan kerja dari pengumpulan sampah,
pengolahan pemanfaatan serta pemasaran hasil olahan sampah tersebut. Tentunya
hal itu akan menjadikan sumber insipirasi yang baru untuk yang lain, bukan? Ya,
tentu saja rasa senang akan timbul dengan sendirinya bukan apabila suatu hal
yang anggap kecil bisa menjadi besar buat orang lain.
Sampah tidak hanya bisa dibuat menjadi kompos atau
pupuk padat. Sampah juga bisa dibuat sebagai pupuk cair. Pupuk cair mempunyai
banyak manfaat. Selain untuk pupuk, pupuk cair juga bisa menjadi aktivator
untuk membuat kompos. Menurut Subagiyo, warga Tegal Parang, Mampang
Prapatan, Jakarta Selatan, yang telah mempraktikkan membuat pupuk cair, pupuk
cair juga bisa disiramkan ke lubang WC agar limbah tinja di dalam septik tank
menjadi padat. “Dua liter pupuk cair bisa menghemat penyedotan
tinja. Jika biasanya setahun sekali tinja harus disedot, bisa menjadi dua tahun
sekali,” kata Subagiyo. Berikut cara membuat pupuk cair yang telah
dipraktikkan oleh Subagiyo :
1. Cincang sampah hijau seperti sisa sayuran,
sayuran basi, dan sebagainya.
2. Siapkan tong plastik atau tong bekas wadah cat
tembok ukuran 25
kilogram
(kg), lengkap dengan tutupnya. Siapkan juga kantong plastik
ukuran
60 cm x 90 cm dan beri beberapa lubang sebesar 1 cm. Lubang
ini
untuk memperlancar sirkulasi air dalam tong.
3. Siapkan 1/4 kg gula merah yang sudah dilarutkan.
4. Siapkan 1/2 liter bahan EM4 untuk mempermudah
proses pelarutan.
5. Siapkan 1/2 liter air bekas cucian beras.
6. Siapkan 10 liter air tanah. Untuk hasil maksimal
jangan gunakan air hujan
atau air
PAM.
7. Campur air bekas cucian beras, EM4, dan air gula
ke dalam tong plastik.
Sementara
itu cincangan sampah hijau dimasukkan ke dalam kantong
plastik
yang sudah dilubangi. Setelah itu, masukkan kantong plastik ini ke
dalam
tong plastik dan tambahkan air tanah.
8. Ikat kantong plastik berisi sampah hijau itu dan
tutup pula tong plastik itu
dengan
rapat selama tiga minggu (21 hari).
9. Setelah tiga minggu, sampah dalam tong itu tidak
berbau dan kelihatan
menyusut.
Angkat sampah itu hingga air tiris. Sampah dari dalam plastik
menjadi
pupuk padat, sedangkan air dalam tong menjadi pupuk cair.
Tentunya cara tersebut dapat kita dijadikan contoh
sebagai acuan untuk bisnis kecil-kecilan sekaligus membuat sampah menjadi lebih
bermanfaat.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar