Lensa kontak (kadang hanya disebut sebagai "kontak") adalah lensa korektif, kosmetik, atau terapi yang biasanya ditempatkan di kornea mata.
Lensa kontak biasanya mempunyai kegunaan yang sama dengan kacamata konvensional atau kacamata biasa, tetapi lebih ringan dan bentuknya tak nampak saat dipakai. Kehadiran lensa kontak (contact lens) banyak membantu mereka yang kurang nyaman dengan kaca mata. Tanpa lensa kontak, sulit membayangkan seorang atlet yang penglihatannya berkurang bisa meneruskan profesinya. Meski sekarang sudah ada kacamata khusus untuk atlet, toh dari segi kenyamanan tentu sangat kurang.
Belakangan, seperti halnya kaca mata, ada juga lensa kontak(softlens) bagi mereka yang bermata normal, khususnya perempuan yang ingin tampil modis dan fashionable. Wajar jika perkembangan lensa kontak pun sangat pesat. Di Indonesia, diperkirakan ada sekitar 2 persen pemakai lensa kontak dari total pemakai kacamata. Sedangkan di Singapura, jumlahnya sekitar 20 persen dari total pemakai kacamata.
Adapun kelebihan dari pemakaian lensa kontak (softlens), yaitu :
1. Menambah Percaya Diri
Para wanita yang merasa kurang pede memakai kacamata, bisa mendapatkan rasa
pedenya kembali setelah memakai lensa kontak.
2. Menunjang aktivitas tertentu
Orang-orang dengan pekerjaan tertentu relatif memerlukan lensa kontak agar bisa bergerak bebas dan tak takut terganggu, dibandingkan jika harus memakai kacamata. Contohnya olahragawan, penari, aktor, penyanyi, orang-orang yang bekerja dalam hujan, asap, dan lain-lain.
3. Faktor Keamanan
Untuk aktivitas yang lumayan berat, pengguna tak perlu takut lensa bakal jatuh atau pecah,seperti halya jika memakai kacamata.
4. Penglihatan lebih baik
Lensa kontak meminimalisasi jarak mata dengan lensa hingga ketajaman mata menjadi lebih baik. Selain itu, sudut penglihatan pun menjadi lebih luas karena lensa menempel
Langsung pada mata.
5. Baik untuk penderita mata silendris (cylinder)
Bagi pemakai kacamata silendris, lensa kontak mengoreksi kekurangan akurasi kacamata hingga titik terendah, sehingga penglihatan pun menjadi lebih baik.
Banyak alasan kenapa orang memilih memakai lensa kontak daripada kacamata. Namun, pengguna kacamata juga tak perlu berkecil hati, karena lensa kontak pun memiliki sejumlah kelemahan yang ternyata juga berisiko. Dan karena terhitung masih baru, banyak orang yang tak tahu risiko tersebut. Meski banyak membantu mereka yang kurang nyaman dengan kacamata, ada sejumlah penyakit yang rawan menyerang pemakai produk ini. Menurut pakar lensa kontak dari Johnson & Johnson Vision Care, Jack Chan, salah memakai lensa kontak, bisa-bisa bukan penglihatan yang terbantu, melainkan timbul penyakit.
Adapun beberapa kelemahan lensa kontak (softlens) :
1. Tidak Aman
Pemakai awal biasanya merasa tidak enak, karena adanya benda asing pada bola
mata mereka. Namun, lama-kelamaan, mata pun akan terbiasa. Biasanya setelah
menghentikan pemakaian selama seminggu, sensitivitas kornea akan normal lagi,
sehingga pemakai harus berdaptasi lagi . Agar menjadi nyaman dengan lensa
kontaknya.
2. Kekurangan oksigen.
Terlalu lama atau terlalu ketat memakai lensa kontak bisa membuat mata kekurangan
oksigen. Konsekuensinya, berbagai macam komplikasi bisa terjadi, seperti noda
kornea dan kornea edema.
3. Mudah hilang
Ukuran lensa kontak yang relatif kecil dibanding kacamata membuatnya lebih gampang
hilang atau terselip.
4. Kurang ekonomis (relatif mahal).
Harga lensa kontak juga relatif mahal, di atas Rp 100 ribu. Apalagi, masa pakainya
hanya berkisar 2 minggu sampai sebulan. Umumnya, hanya golongan ekonomi
tertentu yang mampu membelinya.
hanya berkisar 2 minggu sampai sebulan. Umumnya, hanya golongan ekonomi
tertentu yang mampu membelinya.
5. Adaptasi lama
Pemakai awal butuh waktu lama untuk memakainya, dari belajar memakai, merawat,
hingga membiasakan mata.
6. Butuh perawatan ekstra
Lensa kontak juga butuh perawatan lebih ketimbang kacamata. Misalnya, harus
menggosok, membersihkan, dan menyimpan lensa pada tempat antikuman.
Ada 10 komplikasi yang bisa timbul akibat pemakaian lensa kontak , antara lain:
1. Noda Kornea atau Supercial Punctate Kertitis (SPK)
Rusaknya permukaan kornea mata. Biasanya karena memakai lensa yang terlampau
ketat, sehingga mengakibatkan mata kekurangan oksigen (hypoxia), alergi, atau
keracunan. Gejalanya: penderita merasa tak nyaman, menjadi sangat sensitif pada
cahaya (photophobia), dan adanya noda di kornea mata. Pengobatan yang bisa
dilakukan adalah dengan mengurangi atau menghentikan pemakaian lensa kontak.
Belpharitis adalah peradangan pada kelopak mata karena lensa tak cocok. Gejalanya
ketat, sehingga mengakibatkan mata kekurangan oksigen (hypoxia), alergi, atau
keracunan. Gejalanya: penderita merasa tak nyaman, menjadi sangat sensitif pada
cahaya (photophobia), dan adanya noda di kornea mata. Pengobatan yang bisa
dilakukan adalah dengan mengurangi atau menghentikan pemakaian lensa kontak.
2. Blepharitis
timbul gatal-gatal, kelopak mata seperti terbakar, timbul kerak di sekitar kelopak mata,
pembuluh darah tampak jelas, kelopak saling menempel, dan biasanya diikuti oleh SPK.
Pengobatannya adalah dengan menghentikan pemakaian lensa, mengompres bengkak
dengan air hangat, atau pemberian salep antibiotika.
3. Reaksi Alergi (Atopik)
Peradangan atau iritasi yang disebabkan masuknya benda pembawa alergi (misalnya
debu, serbuk, atau makanan) ke dalam mata. Gejalanya antara lain timbul rasa gatal,
mata merah, hingga pembengkakan di kelopak mata. Umumnya, alergi terjadi musiman
dan penderita memang memiliki riwayat alergi. Pengobatannya dengan menghindari
penyebab alergi, menghilangkan bengkak di mata dengan menggompres memakai air
dingin, bila terjadi peradangan beri obat anti radang, kemudian untuk menghilangkan
alergi beri obat alergi (antihistamine).
debu, serbuk, atau makanan) ke dalam mata. Gejalanya antara lain timbul rasa gatal,
mata merah, hingga pembengkakan di kelopak mata. Umumnya, alergi terjadi musiman
dan penderita memang memiliki riwayat alergi. Pengobatannya dengan menghindari
penyebab alergi, menghilangkan bengkak di mata dengan menggompres memakai air
dingin, bila terjadi peradangan beri obat anti radang, kemudian untuk menghilangkan
alergi beri obat alergi (antihistamine).
4. Sindrom mata kering (keratoconjunctivitis sicca)
Timbulnya noda (keratitis) kronis pada kornea inferior. Komplikasi ini disebabkan oleh
produk (sekresi) air mata pemakai yang tak cukup. Gejalanya: mata seperti terbakar, air
mata sering keluar, dan cairan di mata berlebihan. Pengobatan: memberi suplemen air
mata, salep, mengganti materi lensa. Bila tak berhasil, hentikan pemakaian lensa.
5. Corneal edema
5. Corneal edema
Berlebihannya cairan dalam kornea hingga menimbulkan stres pada kornea. Biasanya
karena mata kekurangan oksigen. Gejalanya photophobia, penglihatan berkabut, mata
merah, kenyamanan berkurang saat lensa di buka, ada krista di kornea, pembuluh darah
kelihatan, dan timbul SPK. Pengobatan: menambah oksigen pada mata, mengurangi atau
Peradangan pada jaringan mata akibat kurang bersihnya lensa, oksigen yang kurang,
reaksi alergi hingga menimbulkan infeksi. Biasanya terlihat seperti sekelompok sel
berwarna putih (white internal cell clusters). Penglihatan berkurang, mata merah,
photophobia, dan timbul noda putih di mata adalah gejala-gejala infiltrates.
Komplikasi ini bisa diatasi dengan menghindari pemakaian lensa saat aktif,
mempersering mengganti lensa, memberikan antibiotik/steroid, dan perhatikan
cara perawatan lensa.
Komplikasi ini bisa diatasi dengan menghindari pemakaian lensa saat aktif,
mempersering mengganti lensa, memberikan antibiotik/steroid, dan perhatikan
cara perawatan lensa.
7. Infeksi
Masuknya organisme berbahaya ke dalam mata seperti bakteri, jamur, protozoa, dan
virus hingga menimbulkan infeksi pada mata. Gejala: mata merah, kelopak mata
lengket, air mata berlebihan, penglihatan berkurang, dan timbul noda di kornea.
Pengobatan dilakukan dengan mengompres menggunakan air dingin, memberi air mata
buatan, dan terapi antibiotik kalau perlu.
8. Microbila Keratitis
8. Microbila Keratitis
Masuknya organisme berbahaya dalam kornea mata seperti bakteri, jamur, protozoa, dan
virus hingga mengakibatkan pembengkakan. Gejala yang timbul antara lain rasa sakit di
mata, photophobia, air mata berlebih, mata merah, dan penglihatan berkurang. Jika
sudah parah, mata mengeluarkan nanah. Untuk mengobati, bisa dilakukan terapi
antibiotik, mengganti lensa kontak, pentingnya pengenalan dini untuk mencegah
akibat lebih fatal.
9. Vaskularisasi Kornea
Pembentukan pembuluh darah dalam jaringan avascular (kornea). Seringkali disebabkan
kekurangan oksigen oleh lensa yang terlampau ketat. Gejalanya antara lain penglihatan
berkurang, timbul pembuluh darah di kornea. Mengurangi pemakaian lensa atau
mengganti lensa yang mendukung pemenuhan oksigen.
10. Giant Papillary Conjunctivitis (GPC)
Peradangan papillary pada kelopak atas mata. Penyebabnya masih belum diketahui
pasti walau ada dugaan karena ketidakcocokan pemakaian lensa. Gejalanya gatal-gatal,
penglihatan berkurang, gerakan lensa berlebihan, tak bisa memakai lensa biasa, dan
kelopak bengkak. Pengobatannya: kurangi pemakaian lensa, kompres dengan air dingin,
hubungi dokter mata.
Sumber :
8 komentar:
Penggunaan Kontak lens akan sangat berbahaya jika kita tidak tau cara penggunaan dan perawatannya. Tp, akan sangat bermanfaat jika hal itu kita kuasai.
Saya menemukan online shop baru yang menjual SoftLens warna online x2, geo lens, omega dengan harga terjangkau dan gratis ongkos kirim serta dapat dipercaya. ayo cekidott...
makanya kalau mau pake softlens kudu juga harus tau gimana caranya pakainya gw sih sering beliin softlens buat cewek gw tapi gw juga kudu baca tips2nya dari toko softlens nya langsung seenggaknya bisa wanti wanti gimana aturan pakainya
Spexsymbol Online menjual berbagai macam koleksi softlens warna terlengkap & termurah, mulai dari merk Softlens X2, Softlens ICE, Softlens a+. Semua produk softlens yang kami jual memiliki ijin KEMENKES dari RI.
Silahkan kunjungi website kami di www.spexsymbol.com Dapatkan Freegift, Free Voucher 25K & Free Shipping ke seluruh wilayah Indonesia untuk pembelian Softlens di Spexsymbol
Yhj
artikel yang sangat bermanfaattentang mata minus?
artikel yang sangat bermanfaattentang mata minus?
But,harus mikir 2 kali sebelumbeli.yg mana baik dan enggak#
Kalau begitu lebih aman pakai kacamata ya ?!
Posting Komentar