Di Jakarta
Langitmu yang biru masih kaku
Membeku
Diam menghentikan setiap mantra harapan
Kita pernah tertinggal di suatu sudut
Cinta kita yang sejenak
Saat hujan semakin ranum
Kamu adalah pria berpayung diderasnya hujan
Disaat waktu tersenyum diam-diam
Di lazuari yang biru
Rindu ini tak lagi bersayap
Hanya harap
Yang hadir dalam senyap
Di Jakarta
Saat pengembara bergerak ke selatan
Wajahmu semakin tenggelam
Kini hanya ada kita
Yang terekam dalam kenangan
Bersama waktu , derai hujan , lampu tamab sepia ,
dingin malam dan jalan lurus
Dan hari semakin tak pasti , tak menentu
0 komentar:
Posting Komentar