TUGAS
KELOMPOK
BAHASA
INDONESIA 2
“DIKSI”
Anggota
Kelompok :
Agustinus
Drian Trinugroh
(10110348)
Diah Ayu
Kusumastuty
(11110945)
Wati
Puspitasari
(18110465)
Kelas
:
3KA06
UNIVERSITAS
GUNADARMA
“DIKSI”
A.
Pengertian Diksi atau Pilihan Kata
Diksi
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat bahasa Departemen Pendidikan
Indonesia adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya)
untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang
diharapkan). Diksi berarti merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh
penulis atau pembicara. Yang lebih umum, diksi digambarkan sebagai enunsiasi
kata - seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami
hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya, ditekankan pada pengucapan dan
intonasinya. Diksi bukan hanya berarti pilih memilih kata tetapi juga digunakan
untuk menyatakan gagasan atau menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi
persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan sebagainya. Adapun fungsi dari
diksi antara lain :
- Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.
- Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.
- Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal.
- Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
Diksi
terdiri dari delapan elemen yaitu : fonem, silabel, konjungsi, hubungan, kata
benda, kata kerja, infleksi, dan uterans.
B.
Syarat – syarat Pemilihan Kata
Agar
menghasilkan cerita yang menarik, diksi atau pemilihan kata harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
- Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan gagasan.
- Pengarang harus memiliki kemampuan dalam membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna, sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa pembaca.
- Menguasai berbagai macam kosakata dan mempu memanfaatkan kata-kata tersebut menjadi kalimat yang jelas, efektif, dan efisien.
Contoh
paragraf :
1. Hari ini Aku pergi ke pantai bersama dengan
teman-temanku. Udara di sana sangat sejuk. Kami bermain bola air sampai
tak terasa hari sudah sore. Kamipun pulang tak lama kemudian.
2. Liburan kali ini Aku dan teman-temanku berencana
untuk pergi ke pantai. Kami sangat senang ketika hari itu tiba. Begitu sampai
disana kami sudah disambut oleh semilir angin yang tak heti-hentinya
bertiup. Ombak yang berkejar-kejaran juga seolah tak mau kalah untuk
menyambut kedatangan kami. Kami menghabiskan waktu sepanjang hari di sana.
Kami pulang dengan hati senang.
Kedua
paragraph diatas memiliki makna yang sama, tetapi dalam pemilihan kata atau
diksi, paragraph kedua lebih menarik bagi pembaca karena enak dibaca dan tidak
membosankan.
Adapun
beberapa macam macam hubungan makna antara lain :
1. Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara
eksplisit. Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya.
Denotatif adalah suatu pengertian yang terkandung sebuah kata secara objektif.
Makna denotatif sering disebut makna konseptual. Misalnya, kata makan yang
bermakna memasukkan sesuatu kedalam mulut, dikunyah dan ditelan. Sedangkan
Makna konotatif adalah makna asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari
sikap sosial, sikap pribadi dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah
makna konseptual. Kata makan pada makna konotatif berarti untung atau pukul.
Makna konotatif selalu berubah dari zaman ke zaman. Contoh lainnya misalnya
kamar kecil dapat bermakna konotatif jamban, sedangkan makna denotative adalah
kamar yang kecil.
2. Makna Umum dan Makna Khusus
Kata umum adalah kata yang acuannya lebih luas.
Kata khusus adalah kata yang acuannya lebih sempit atau khusus. Misalnya ikan
termasuk kata umum, sedangkan kata khusus dari ikan adalah mujair, lele,
gurami, gabus, koi. Contoh lainnya misalnya lele dapat menjadi kata umum, jika
kata khususnya adalah lele lokal, lele dumbo.
3. Kata Konkrit dan Kata Abstrak
Kata konkrit adalah kata yang acuannya dapat
diserap oleh pancaindra. Misalnya meja, rumah, mobil, air, cantik, hangat,
wangi, suara. Sedangkan kata abstrak adalah kata yang acuannya sulit diserap
oleh pancaindra. Misalnya perdamaian, gagasan. Kegunaan kata astrak untuk
mengungkapkan gagasan rumit. Kata abstrak dapat membedakan secara halus antara
gagasan yang bersifat teknis dan khusus. Pemakaian kata abstrak yang banyak
pada suatu karangan akan menjadikan karangan tersebut tidak jelas dalam
menyampikan gagasan penulis.
4. Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada
asasnya mempunyai makna yang sama, tapi bentuknya berlainan. Kesinoniman kata
tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan. Misalnya kata cermat dan
cerdik yang keduanya bersinonim, tetapi keduanya tidaklah sama persis.
5. Antonim
Merupakan ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna /ungkapan lain. Contoh: Kata bagus berantonim dengan kata buruk; kata besar berantonim dengan kata kecil.
Merupakan ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna /ungkapan lain. Contoh: Kata bagus berantonim dengan kata buruk; kata besar berantonim dengan kata kecil.
6. Polisemi
Adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Contoh: Kata kepala bermakna ; bagian tubuh dari leher ke atas, seperti terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu yang terletak di sebelah atas atau depan, seperti kepala susu, kepala meja,dan kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala, kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain.
Adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Contoh: Kata kepala bermakna ; bagian tubuh dari leher ke atas, seperti terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu yang terletak di sebelah atas atau depan, seperti kepala susu, kepala meja,dan kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala, kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain.
7. Hiponim
Adalah suatu kata yang yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain, sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan. Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol termasuk makna ikan.
Adalah suatu kata yang yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain, sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan. Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol termasuk makna ikan.
8. Hipernim
Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata lain.
Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata lain.
9. Homonim
Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti.
Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti.
10.Homofon
Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
11.Homograf
Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
12.Kata Ilmiah dan Kata Populer
Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa
asing yang dapat diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Kata-kata ilmiah biasa
digunakan oleh kaum pelajar dalam berkomunikasi maupun dalam tulisan-tulisan
ilmiah seperti karya tulis ilmiah, laporan ilmiah, skripsi, tesis, desertasi.
Selain itu digunakan pada acara-acara resmi. Kata popular adalah kata yang
biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari masyarakat umum. Berikut adalah
beberapa contoh dari kata-kata tersebut :
Kata Ilmiah
Kata Popular
Final
akhir
Diskriminasi
perbedaan perlakuan
Prediksi
ramalan
Kontradiksi
pertentangan
Format
ukuran
C.
Pembentukan Kata
Terdapat dua cara dalam pembentukkan kata, yaitu
dari luar dan dari dalam bahasa Indonesia. Pembentukkan dari dalam yaitu
terbetuknya kata baru dengan dasar kata yang sudah ada, sedangkan dari luar
melalui proses serapan.
1. Kesalahan Pembentukkan dan Pemilihan Kata
Pada subbab ini akan disebutkan kesalahan dalam
pembentukkan kata, yang sering ditemukkan
dalam bahasa lisan maupun tulis :
a. Penanggalan awalan meng-
b. Penanggalan awalan ber-
c. Peluluhan bunyi /c/
d. Penyengauan kata dasar
e. Bunyi /s/, /k/, /p/, dan /t/ yang tidak luluh
f. Awalan ke- yang keliru pemakaian akhiran –ir
g. Padanan yang tidak serasi
h. Pemakaian kata depan di, ke, dari, bagi, pada,
daripada, dan terhadap
i. Penggunaan kesimpulan, keputusan, penalaran, dan
pemukiman
j. Penggunaan kata yang hemat
k. Analogi
l. Bentuk jamak dalam bahasa Indonesia
2.
Definisi
Definisi adalah suatu pernyataan yang menerangkan
pengertian suatu hal ataukonsep istilah tertentu. Dalam hal membuat
definisi hal yang tidak boleh dilakukan adalah mengulang kata yang kita
definisikan.
Contoh definisi :
Majas personifikasi adalah kiasan yang
menggambarkan binatang, tumbuhan dan benda-benda mati seakan hidup
selayaknya manusia, seolah punya maksud, sifat,perasaan dan kegiatan seperti
manusia. Definisi terdiri dari :
a.
Definisi
nominalis
Definisi
nominalis adalah menjelaskan sebuah kata dengan kata lain yang lebih umum
dimengerti. Biasanya digunakan untuk membuka suatu pembicaraan atau diskusi.
b.
Definisi
realis
Definisi
realis adalah penjelasan tentang isi yang terkandung dalam sebuah istilah,
bukan hanya menjelaskan tentang istilah. Definisi realis terbagi atas:
- Definisi esensial, yaitu penjelasan dengan cara
menguraikan perbedaan antara penjelasan dengancara menunjukkan bagian-bagian
suatu benda (definisi analitik) dengan penjelasan dengan cara menunjukkan
isi dari suatu term yang terdiri atas genus dan diferensia(definisi konotatif).
- Definisi diskriptif, yaitu pejelasan dengan cara
menunjukkan sifat-sifat khusus yang menyertai hal tersebut dengan penjelasan
dengan cara menyatakan bagaimana suatu hal terjadi.
c.
Definisi
praktis
Definisi
praktis adalah penjelasan tentang suatu hal yang dijelaskan dari segi kegunaan
atau tujuan. Definisi praktis terbagi atas tiga macam, yaitu :
- Definisi operasional, yaitu penjelasan dengan cara
menegaskan langkah-langkah pengujian serta menunjukkan bagaimana hasil yang
dapat diamati.
- Definisi fungsional, yaitu penjelasan sesuatu hal
dengan cara menunjukkan kegunaan dan tujuannya.
- Definisi persuasif, yaitu penjelasan dengan cara
merumuskan suatu pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain, bersifat
membujuk orang lain.
-
3.
Kata
Serapan
Kata
serapan adalah kata yang diadopsi dari bahasa asing yang sesuai dari EYD. Kata
serapan merupakan bagian perkembangan bahasa Indonesia. Kosa kata bahasa
Indonesia banyak yang menyerap dari bahasa asing. Bahasa-bahasa asing yang
diserap kedalam bahasa Indonesia antara lain bahasa Sansekerta, Arab, Belanda,
Inggris dan Tionghoa. Penyerapan kata kedalam bahasa Indonesia meliputi dua
unsur, yaitu:
- Keteraturan bahasa(analogi): dikatakan analogi jika
kata tersebut memiliki bunyi yang sesuai antara ejaan dan pelafalannya.
- Penyimpangan atau ketidakteraturan bahasa(anomali)
: dikatakan anomali apabila kata tersebut tidak sesuai antara ejaan dan
pelafalannya.
Karena analogi adalah keteraturan bahasa, tentu
saja lebih banyak berkaitan dengan kaidah-kaidah bahasa, baik dalam bentuk
fonologi, sistem ejaan, atau struktur bahasa. Beberapa kata yang sudah sesuai
dengan sistem fonologi, baik melalui proses penyesuaian maupun tidak, misalnya:
Bahasa Indonesia
Bahasa Aslinya
aksi
action(inggris)
bait
bait(arab)
boling
bowling(inggris)
dansa
dance(inggris)
derajat
darrajat(arab)
ekologi
ecology(inggris)
fajar
fajr(arab)
insane
insane(arab)
Menurut taraf integrasinya unsur pinjaman dari
bahasa asing dapat dibagi dua golongan. Pertama unsur pinjaman yang belum
sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Unsur pertama ini
digunakan dalam bahasa Indonesia, tetapi penulisan dan pengucapannya masih
mengikuti aturan bahasa asing. Unsur yang kedua kata pinjaman yang
penulisan dan pengucapannya telah disesuaikan ke dalam bahasa Indonesia.
5.
Anomali
Perhatikan kata-kata berikut ini :
Bahasa Indonesia
Bahasa
Aslinya
bank
bank(inggris)
intern
intern(inggris)
qur’an
qur’an(arab)
jum’at
jum’at(arab)
Beberapa kata diatas merupakan kata yang mengandung
unsur anomali. Bila diamati lafal yang kita keluarkan dari mulut dengan ejaan
yang tertera, tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yaitu bank=(nk),
jum’at=(’). Sedangkan kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia
secara utuh tanpa mengalami perubahan penulisan memiliki kemungkinan untuk
dibaca bagaimana aslinya, sehingga timbul anomali dan fonologi, seperti contoh
berikut :
Bahasa Indonesia
Bahasa Aslinya
expose
expose
export
export
exodus
exodus
Kadang-kadang kata tidak hanya satu morfem, ada
juga yang terdiri dari dua morfem atau lebih, sehingga penyerapannya dilakukan
secara utuh, misalnya :
Bahasa Indonesia
Bahasa Aslinya
federalisme
federalism(inggris)
bilingual
bilingual(inggris)
dedikasi
dedication(inggris)
edukasi
education(inggris)
Anarki
kekacauan
Daftar
Pustaka
Keraf,
Gorys. 1985. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
0 komentar:
Posting Komentar